Tuesday, 20 August 2019

Sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah SWT


Sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allah SWT

Sifat wajib bagi Allah adalah sifat yang harus ada pada Allah SWT sebagai tuhan kita. Sifat inilah yang wajib kita semua ketahui. Jumlah dari sifat wajib Allah ada dua puluh.

20 sifat wajib Allah beserta artinya :
1.    wujud artinya ada
2.    qidam artinya terdahulu
3.    baqa’ artinya kekal
4.    mukhalafah lil hawaditsi artinya berbeda dengan makhluk
5.    qiyamuhu bi nafsihi artinya berdiri sendiri
6.    wahdaniyyah artinya Satu
7.    qudrah artinya berkuasa
8.    iradah artinya berkehendak
9.    ‘ilmu artinya mengetahui
10. Hayah artinya hidup
11. Sama’ artinya mendengar
12. Bashar artinya melihat
13. Kalam artinya berfirman
14. Kaunuhu qadiran artinya dzat yang berkuasa
15. Kaunuhu muridan artinya dzat yang berkehendak
16. Kaunuhu ‘aliman artinya dzat yang mengetahui
17. Kaunuhu hayyan artinya dzat yang hidup
18. Kaunuhu sami’an artinya dzat yang mendengar
19. Kaunuhu bashiran artinya dzat yang melihat
20. Kaunuhu mutakalliman artinya dzat yang berfirman



Sifat mustahil Allah adalah sifat yang tidak dimiliki oleh Allah SWT. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat wajib, sehingga jumlahnya juga dua puluh.
20 sifat mustahil Allah :
1.    ‘adam artinya tidak ada
2.    Huduts artinya baru
3.    Fana’ artinya sirna
4.    Mumatsalah lil hawaditsi artinya sama dengan makhluk
5.    Ihtiyaj artinya butuh makhluk lain
6.    Ta’addud artinya berjumlah
7.    ‘ajz artinya tidak mampu
8.    Karahah artinya terpaksa
9.    Jahl artinya tidak mengetahui
10. Maut artinya mati
11. Shamam artinya tuli
12. umyun artinya buta
13. Bakam artinya bisu
14. Kaunuhu ‘ajizan artinya dzat yang tidak mampu
15. Kaunuhu karihan artinya dzat yang terpaksa
16. Kaunuhu jahilan artinya dzat yang tidak mengetahui
17. Kaunuhu mayyitan artinya dzat yang mati
18. Kaunuhu asham artinya dzat yang tuli
19. Kaunuhu a’ma artinya dzat yang buta
20. Kaunuhu abkam artinya dzat yang bisu

Sedangkan sifat jaiz merupakan sifat yang boleh terjadi pada Allah, tidak sampai wajib ataupun mustahil. Allah hanya memiliki satu sifat jaiz yaitu tarku kulli mumkinin au fi’luhu yang berarti meninggalkan atau mengerkan setiap sesuatu yang mungkin adanya. Jadi dengan sifat ini Allah berhak untuk menciptakan sesuatu atau tidak.