Thursday, 22 August 2019

Shalat dluha, hukum, dan keutamaannya


Shalat Dluha
Shalat dluha merupakan shalat yang dikerjakan ketika matahari sudah setinggi kira-kira satu tombak hingga zawal, yakni matahari sampai ditengah-tengah (tegak lurus). Paling minimal shalat dluha yaitu dua rakaat, sedangkan maksimalnya dua belas rakaat.

Hukum Shalat Dluha
Para ulama telah sepakat bahwa shalat dluha hukumnya adalah sunah. Diantara dalilnya yaitu  hadits Abu Dzar radhiallahu ’anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ 
صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى

“Di pagi hari ada bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka setiap 
bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah dan juga amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan shalat dluha dua raka’at” (HR. Muslim no. 720).

Dan juga ada hadits dari Abu Darda’ radhiallahu’anhu, ia berkata:
أَوْصاني حبيبي بثلاثٍ لنْ أَدَعهنَّ ما عشتُ: بصيامِ ثلاثةِ أيَّامٍ من كلِّ شهرٍ، وصلاةِ الضُّحى، وأنْ لا أنامَ حتى أُوتِرَ
“Kekasihku (Rasulullah) berwasiat kepadaku untuk tidak meninggalkan tiga perkara selama aku masih hidup, yaitu puasa tiga hari di setiap bulan, shalat dluha dan tidak tidur sampai aku mengerjakan shalat witir” (HR. Muslim no. 722).

Keutamaan Shalat Dluha
Dari hadits diatas menjelaskan bahwa shalat dluha bisa menggantikan sedekah, jadi sedekah itu tidak hanya berupa harta benda namun tubuh ini juga bisa untuk bersedekah.
Dan dalam satu riwayat shalat dluha disebut sebagai shalat awwabin yaitu shalatnya orang-orang yang banyak kembalinya pada Allah subhanahu wa ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
صلاةُ الأوَّابينَ حين تَرمَضُ الفِصَالُ
“Shalat awwabin adalah ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. Muslim no. 748).


Semoga bermanfaat... Wallahu a'lam bis shawab